BANK MANDIRI
Menggali Lebih Dalam Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Menggali Lebih Dalam Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Organisasi berfungsi sebagai prasarana atau alat untuk mencapai tujuan. Organisasi juga bisa dijadikan sebagai wadah oleh sekelompok manusia untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi potensi setiap aspek dalam organisasi tersebut. Dalam prosesnya setiap organisasi tentunya mempunyai metode metode sendiri dalam meningkatkan setiap aspek baik SDA maupun SDM yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
A. Sejarah Singkat
dan Profile Perusahaan
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada
bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesiadilebur
menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang
tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia.
Setelah melalui proses
konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank Mandiri berhasil
membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core banking
system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat
bank legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri
senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari
Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004.
Tahun 2005 menjadi titik
balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memutuskan untuk menjadi bank yang
unggul di regional (regional champion Bank), yang diwujudkan dalam program
transformasi yang dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:
·
Implementasi budaya. Dilakukan
dengan restrukturisasi organisasi berbasis kinerja, penataan ulang sistem
penilaian berbasis kinerja, pengembangan leadership dan talent serta
penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.
·
Pengendalian tingkat NPL secara
agresif. Bank Mandiri fokus pada penanganan kredit macet dan memperkuat
sistem manajemen risiko. Pertumbuhan pasar melalui strategi dan value
preposition yang distinctive untuk masing-masing segmen.
·
Meningkatkan pertumbuhan bisnis
yang melebihi rata-rata. Pertumbuhan pasar melalui
strategi dan value preposition yang distinctive untuk masing-masing segmen.
·
Pengembangan dan pengelolaan
program aliansi. antar Direktorat atau Business Unit dalam rangka optimalisasi
layanan kepada nasabah, serta untuk lebih menggali potensi bisnis
nasabah-nasabah eksisting maupun value chain dari nasabah-nasabah dimaksud.
Adapun visi dan misi PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. dan juga Behaviour TIPCE yang dapat dijadikan kunci
sukses PT Bank Mandiri Tbk.
Visi:
·
Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan
selalu progresif
Misi:
·
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
·
Mengembangkan sumber daya manusia professional
·
Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
·
Melaksanakan manajemen terbuka
·
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Behaviour TIPCE :
·
Trust : Membangun keyakinan dan sangka
baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan
kehandalan.
·
Integrity : Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji,
menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi.
·
Professionalism : Berkomitmen untuk bekerja tuntas
d an akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab.
·
Customer Focus : Senantiasa menjadikan pelanggan
sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara
berkesinambungan.
·
Excellence : Mengembangkan dan melakukan
perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil
yang terbaik secara terus-menerus.
B. Struktur
Organisasi
Struktur organisasi
berfungsi sebagai pembagian wewenang dan tugas tugas setiap anggota PT Bank
Mandiri, yang diharapkan dengan terstrukturnya organisasi dapat
mengingkatkan performa dari
C. Planning
Dalam setiap organisasi baik organisasi profit maupun non-profit pastinya
mengharapkan organisasi nya berkembang dengan baik sesuai dengan visi dan misi
mereka dan tentunya memiliki strategi tersendiri.
1. Rencana
Jangka Pendek 2015
Untuk dapat mempertahankan
dan terus meningkatkan kinerjanya, Bank Mandiri melaksanakan transformasi
lanjutan tahun 2010-2014, yaitu dengan melakukan revitalisasi visinya
untuk “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu
progresif”. Dengan visi tersebut, Bank Mandiri mencanangkan untuk mencapai
milestone keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai di
atas Rp225 triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, ROA mencapai
kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap menjaga kualitas aset yang
direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4%.
Pada tahun 2014, Bank Mandiri
ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta
masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN. Selanjutnya di tahun 2020, Bank
Mandiri mentargetkan untuk dapat masuk dalam jajaran Top 3 di ASEAN dalam hal
nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan
visi tersebut, transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 akan difokuskan
pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:
1.a. Wholesale transaction
Memperkuat leadership dengan
menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan
yang holistik melayani institusi corporate & commercial di Indonesia.
·
Memberikan solusi transaksi keuangan yang komprehensif kepada
nasabah corporate untuk memperkuat hubungan dengan nasabah corporate,
commercial, dan institusi dengan memberikan solusi transaksi keuangan yang
komprehensif.
·
Membangun hubungan melalui pendekatan holistik dengan
perusahaan-perusahaan terkemuka.
·
Tahun 2014 pendapatan yang bersumber dari Wholesale fee mencapai
Rp4,4 triliun, dan dana murah Wholesale mencapai Rp73,2 triliun, sedangkan
jumlah transaksi cash management tumbuh sebesar 80,4% mencapai 44,2 juta
transaksi.
1.b. Retail deposit & payment
Menjadi
bank pilihan nasabah di bidang retail deposit dengan menyediakan
pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.
·
Bank Mandiri selalu berusaha memberikan layanan perbankan yang
unik, unggul dan solusi transaksi yang inovatif.
·
Tahun 2014 pendapatan yang berasal dari retail fee mencapai
Rp6,7 triliun, dan dana murah Retail mencapai Rp279,3 triliun, sedangkan
jumlah transaksi e-channelselama tahun 2014 mencapai 1.820 juta transaksi.
1.c. Retail Financing
Meraih posisi terdepan dalam segmen
pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit
perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta menjadi salah satu pemain
utama di micro banking.
·
Menjadi salah satu pemain utama di Micro Banking, Kredit
Pemilikan Rumah (KPR), Personal Loan dan Kartu Kredit, serta
dominan di perbankan syariah.
·
Tahun 2014 total kredit retail mencapai Rp158,0 triliun, atau
tumbuh 21,4% secara tahunan dengan komposisi 33,2% dari total kredit. Jumlah
nasabah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh 15,5% YoY atau lebih dari
100 ribu nasabah.
2. Rencana
Jangka Panjang 2015-2020
Tantangan ke depan
yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk terus meningkatkan kinerja secara
berkesinambungan serta memberikan kualitas layanan terbaik kepada nasabah
membuat Bank Mandiri perlu melakukan transformasi bisnis dan pengelolaan
organisasi secara berkelanjutan. Untuk itu, Bank Mandiri telah mencanangkan
transformasi Tahap III 2015-2020. Visi jangka panjang Bank Mandiri adalah “To be The Best
Bank in ASEAN by 2020”, atau menjadi Bank terbaik di ASEAN tahun 2020. Rumusan visi
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
"Bank
Mandiri bertekad menjadi institusi keuangan terbaik di ASEAN, dalam segi
pelayanan, produk, dan imbal hasil kepada pemegang saham, serta manfaat yang
diterima oleh masyarakat secara luas."
Untuk mencapai visi tersebut, strategi pertumbuhan Bank Mandiri ke depan akan
difokuskan pada 3 (tiga) area utama sebagai berikut:
·
Memperkuat leadership di segmen wholesale dengan melakukan pendalaman
relationship dengan nasabah. Strategi ini bertujuan agar Bank Mandiri dapat
meningkatkan share of wallet dan rasio crosssell revenue dari nasabah wholesale
Mandiri, melalui penyediaan solusi produk wholesale yang terintegrasi, solusi
yang berbasis ekspertis di sektor usaha nasabah, dan berperan aktif mendukung
aktivitas nasabah Mandiri yang melakukan ekspansi bisnis ke negara lain dengan
penyediaan solusi yang bersifat crossborder.
·
Menjadi Bank pilihan nasabah di segmen retail, dengan akselerasi
bisnis di segmen-segmen utama yang menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis
Bank Mandiri, yaitu: (-) Di segmen mikro, Bank Mandiri ingin menjadi penantang
terkuat di pasar, melalui kemudahan akses nasabah mikro ke jaringan distribusi
Bank Mandiri. (-) Di segmen Small Medium Enterprise (SME), Bank Mandiri ingin
menjadi Bank Utama pilihan nasabah SME, melalui penetrasi dan akuisisi nasabah
yang difokuskan pada sektor-sektor potensial, untuk memenuhi seluruh kebutuhan
nasabah SME. (-) Sedangkan di segmen Individual, Bank Mandiri fokus pada
membangun kepemimpinan melalui penawaran produk consumer yang lengkap dan
berdaya saing, memiliki inovasi untuk memperkuat dominasi di retail payment.
·
Mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada di Bank
Mandiri, termasuk dengan Perusahaan Anak. Melalui strategi ini, Bank Mandiri
ingin mendorong budaya cross-sell, baik antar unit kerja yang menangani segmen
wholesale dan retail, termasuk dengan perusahaan anak, serta mendorong
regionalisasi bisnis dan mengoptimalkan jaringan distribusi di wilayah.
Ketiga area fokus tersebut
juga akan didukung dengan penguatan organisasi untuk memberikan solusi layanan
terpadu, peningkatan infrastruktur (kantor cabang, IT, operations, risk
management) serta penguatan sumber daya manusia.
D.
Organizing
Pegawai adalah aset
yang paling bernilai dalam pencapaian visi Bank Mandiri untuk menjadi yang
terbaik di ASEAN. Bank Mandiri terus melakukan penyempurnaan dalam kebijakan
Human Capital agar pegawai dapat terus
dikembangkan dan dapat membawa Bank Mandiri menjadi perusahaan dengan
kinerja terbaik. Kebijakan human capital diselaraskan dengan strategi Bank
Mandiri yang fokus pada seluruh titik dalam siklus kepegawaian yaitu employee
lifecycle, from hire to retire.
Strategi pengelolaan Human Capital dilaksanakan dengan memperhatikan
prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko serta praktik Good
Corporate
Goveranance. Strategi disusun dengan memperhatikan best practice di dunia
dan dikolaborasi dengan inovasi-inovasi dan teknologi yang mendukung.
1. Organization
Development
Dalam
rangka mendukung pertumbuhan bisnis, diperlukan organisasi yang efisien,
efektif dan mampu bersaing di industri. Untuk itu, pengembangan organisasi
difokuskan kepada review organisasi secara berkelanjutan dengan
melakukan kajian terhadap produktifitas dan efektifitas struktur
organisasi, memperbaharui job competencies, job description dan job
requirement, serta kebijakan untuk promosi pegawai.
Untuk memperkuat organisasi, setiap
tahun Bank Mandiri merencanakan kebutuhan pegawai yang selaras dengan
pertumbuhan bisnis. Perencanaan ini dilakukan melalui proses capacity
planning. Proses ini dilakukan secara bottom-up atau melibatkan semua unit
kerja yang kemudian menjadi acuan dalam proses capacity fulfillment.
Bank Mandiri melakukan perubahan yang cukup signifikan pada struktur
organisasi, baik di kantor pusat maupun di kantor cabang sebagai upaya
untuk menjadi bank terbaik di ASEAN pada tahun 2020. Kajian dan pilot
perubahan telah dilakukan pada tahun 2014 dan secara keseluruhkan akan
dilakukan rollout mulai awal 2015. Kedepannya, kantor cabang akan
diperkuat dengan kewenangan yang lebih besar agar interaksi antar unit
bisnis di wilayah menjadi
lebih optimal, cepat dan efisien. Selain antar unit bisnis, Bank Mandiri
juga akan melakukan integrasi dengan anak perusahaan. Hal ini diharapkan
dapat memperkuat dan mempercepat proses bisnis agar bisnis terus tumbuh, kuat dan
berkembang.
2. Capicity and Fullfillment
Pertumbuhan bisnis yang
sangat cepat harus didukung dengan strategi pemenuhan pegawai yang
efektif, tepat, dan akurat dengan mengacu pada prinsip “the right people with
potential right fit”. Pemenuhan pegawai Bank Mandiri dilakukan melalui dua
jalur, yaitu internal sourcing dan external sourcing. Internal sourcing
yaitu dengan membuka kesempatan bagi pegawai tingkat pelaksana untuk
menjadi pegawai pimpinan, sedangkan external sourcing melaluijalur fresh
graduate dan experience hire, baik untuk tingkat pelaksana maupun
pimpinan.
Kebutuhan pegawai yang
tersebar di seluruh Indonesia membuka peluang bagi putra-putri terbaik
daerah dari Sabang hingga Merauke untuk bergabung, berkarya dan berkembang
bersama Bank Mandiri. Bank Mandiri terus mengembangkan jalur recruitment
untuk mendapatkan talent-talent terbaik. Jalur recruitment tidak hanya mengandalkan
pemasangan iklan, job fair, dan campus hiring.
Sepanjang tahun
2014, Bank Mandiri telah mengoptimalkan eRecruitment melalui Mandiri Career Website.
Selain itu, Bank Mandiri juga mulai menawarkan
program internship bagi calon lulusan terbaik dari kampus-kampus terbaik di
dalam dan luar negeri.
E. Motivating
Bank Mandiri merupakan organisasi berbasis kinerja. Target perusahaan didistribusikan
ke masing-masing individu berdasarkan potensi dan kapabilitas pegawai, yang
dituangkan ke dalam Key Performance Indicator (KPI) Pegawai. Kinerja individu
direncanakan, ditetapkan, di-review dan dinilai menggunakan Individual
Performance Management System (IPMS). IPMS disusun agar pegawai dapat
menjalankan tugasnya secara optimal, menigkatkan loyalitas pegawai dan
menggerakkan iklim pekerjaan yang terbuka, positif dan progresif. IPMS
dilakukan dalam siklus tahunan yang berupa Perencanaan Kerja (planning dan
goal setting) serta monitoring dan evaluation. Proses ini diinput secara
online pada sistem Mandiri Easy yang berbasis internet sehingga dapat
diakses oleh setiap pegawai dimanapun dan kapanpun. Kinerja juga
menjadi landasan pemberian reward pegawai dengan prinsip competitiveness
dan fainess.
Reward diberikan
kepada pegawai, baik bersifat finansial maupun non finansial, yang
disesuaikan dengan kemampuan Bank Mandiri agar dapat mengakomodir
perubahan demografi pegawai. Setiap tahun, financial reward dievaluasi dan dilakukan
perbaikan untuk tetap mempertahankan daya saing Bank. Non-financial reward
berupa penghargaan seperti Mandiri Excellent Award yang merupakan
apresiasi tertinggi bagi pegawai terbaik, frontliner terbaik, unit kerja dengan
budaya terbaik, inovasi terbaik, dan lain-lain.
F. Controlling
Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional ditujukan untuk
mengelola risiko kredit, risiko pasar dan risiko perasional pada level yang
dapat diterima. Bank Mandiri menerapkan risk appetite dan risk
tolerance dalam bentuk kebijakan limit dan sistem limit, yang disusun
dan diusulkan oleh unit bisnis bersama unit manajemen risiko dan disetujui oleh
Risk Management Committee.
Penetapan limit didasarkan
atas limit secara keseluruhan, limit per jenis risiko maupun limit per
aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur risiko. Kebijakan limit
tidak saja berfungsi dalam proses pengendalian risiko namun juga mendorong strategi
bisnis dan ekspansi bisnis ke dalam koridor pertumbuhan dengan profil
risk-reward yang optimal.
Pengelolaan risiko kredit dilakukan
melalui front end, middle end dan back end. Pengelolaan risiko pasar dan
likuiditas dilakukan melalui sistem limit. Pengelolaan risiko operasional pada
produk dan aktivitas Bank dilakukan oleh seluruh unit kerja, dan di-review
secara bankwide oleh unit risk management, serta diukur keefektifan
pelaksanaannya (assurance) oleh unit Internal Audit.
G. Kesimpulan
Setiap
organisasi memiliki struktur dan metode organisasi sendiri - sendiri dalam
mengembangkan setiap aspek yang ada dalam organisasi tersebut. Jika kita
melihat dari salah satu perusahaan perbankan PT Bank Mandiri Tbk merupakan
salah satu contoh yang sangat bagus. Karena didalam struktur organisasi PT Bank
Mandiri memiliki bahan bahan yang dapat membangun dan meningkatkan perkembangan
organisasi mereka. Dan juga mempunyai target dan planning untuk kedepannya
nanti sehingga setiap anggota dalam termotivasi dalam berkerja dan selain itu
juga didukung dengan pemberian reward kepada anggota berdasarkan KPI yang telah
dicapai oleh anggotanya.
Lebih dari itu, sebagai contoh PT Bank Mandiri juga memiliki
internal audit sebagai pengawas kinerja PT Bank Mandiri Tbk. Hal ini juga dapat
dijadikan acuan perkembangan organisasi oleh PT Bank Mandiri Tbk sendiri maupun
relasi atau pun partner bisnis PT Bank Mandiri Tbk.
Transformasi
Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari
program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank
Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia --
dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran
yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan
hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun
memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Konsolidasi dan integrasi
Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di
segala bidang, Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan
mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi menggantikan
core banking system dari keempat bank legacy sebelumnya yang saling terpisah.
Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat
dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga
mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran saham
perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar
saham.
Program Transformasi Tahap I (2005 - 2009)
Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank
Mandiri memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di regional (regional
champion Bank), yang diwujudkan dalam program transformasi yang dilaksanakan
melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:
·
Implementasi budaya.
Dilakukan dengan restrukturisasi organisasi berbasis kinerja, penataan ulang
sistem penilaian berbasis kinerja, pengembangan leadership dan talent serta
penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.
·
Pengendalian tingkat NPL secara agresif. Bank
Mandiri fokus pada penanganan kredit macet dan memperkuat sistem manajemen
risiko. Pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang
distinctive untuk masing-masing segmen.
·
Meningkatkan pertumbuhan bisnis yang melebihi
rata-rata. Pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang
distinctive untuk masing-masing segmen.
·
Pengembangan dan pengelolaan program aliansi. antar
Direktorat atau Business Unit dalam rangka optimalisasi layanan kepada nasabah,
serta untuk lebih menggali potensi bisnis nasabah-nasabah eksisting maupun
value chain dari nasabah-nasabah dimaksud.
Untuk dapat meraih aspirasi menjadi Regional Champion Bank, Bank
Mandiri melakukan transformasi secara bertahap melalui 3 (tiga) fase:
Tahap 1 (2006-2007)
Back on Track :
: Fokus untuk merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di
masa depan
Tahap 2 (2008-2009)
Outperform the Market :
Fokus pada ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang signifikan di
berbagai segmen dan mencapai level profit yang mampu melampaui target rata-rata
pasar
Tahap 3 (2010)
Shaping the End Game :
Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi bank regional terdepan melalui
konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang strategi
pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak perusahaan dan
akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat memberikan nilai
tambah bagi Bank Mandiri.
Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005
hingga tahun 2010 ini secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank
Mandiri. Hal ini tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial,
diantaranya:
·
Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net
konsolidasi yang turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010.
·
Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp
0,6 Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.
Sejalan dengan transformasi bisnis di atas, Bank Mandiri juga
melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya
untuk menjadi pedoman pegawai dalam berperilaku, yaitu 5 (lima) nilai budaya
perusahaan yang disebut “TIPCE” yang dijabarkan menjadi:
·
Kepercayaan (Trust)
·
Integritas (Integrity)
·
Profesionalisme (Professionalism)
·
Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus)
·
dan Kesempurnaan (Excellence).
Pencapaian Penting Bank Mandiri 2014
Bank Mandiri terus memperkuat peran sebagai lembaga intermediasi
untuk mendorong perekonomian nasional. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan
kredit sebesar 12,2% pada akhir 2014 menjadi Rp.530 triliun dari Rp.472,4
triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan rasio NPL terjaga di
level 2,15 %.
Pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset
menjadi Rp.855 triliun dari Rp733,1 triliun pada Desember 2013. Sedangkan laba
bersih pada 2014 tercatat tumbuh 9,2 % menjadi Rp19,9 triliun atau naik Rp1.7
triliun jika dibandingkan akhir 2013 sebesar Rp.18,2 triliun. Selain
pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba bersih juga ditopang oleh pertumbuhan
fee based income yang mencapai Rp15.06 triliun pada tahun 2014.
Laju kenaikan laba juga ditopang pertumbuhan bunga bersih
sebesar 15,7% menjadi Rp 39,1 triliun dan kenaikan fee based income sebesar 3,9
% sehingga mencapai Rp.15,06 triliun. Dari capaian laba tersebut, kontribusi
anak perusahaan mencapai 9.1% % atau sebesar Rp1,81 triliun.
Sebagai implementasi fungsi intermediasi dalam mendukung
perekonomian nasional, Bank Mandiri juga terus memacu pembiayaan ke sektor
produktif. Hasilnya, pada akhir 2014, kredit ke sektor produktif tumbuh 13.9 %
mencapai Rp 410,6 triliun. dimana kredit investasi tumbuh 9,1 % dan kredit
modal kerja tumbuh 16,7%.
Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di
seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai
33,2% menjadi Rp.36 triliun pada Desember 2014. Sementara itu, kredit yang
tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat
pertumbuhan sebesar 13,6 % menjadi Rp 73,4 triliun.
Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan
skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat
(KUR). Hingga akhir 2014, jumlah nasabah KUR Bank Mandiri meningkat 34 % yoy
mencapai 396 ribu nasabah.
Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga terus tumbuh
yang ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi
Rp.636,4 triliun pada akhir 2014 dari Rp.556,4 triliun pada tahun sebelumnya.
Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil
dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp380,5 triliun, yang terutama didorong oleh
pertumbuhan tabungan sebesar 6,7% atau Rp15,93 triliun hingga mencapai Rp252,4
triliun.
Capaian tersebut sangat menggembirakan, terutama jika
mempertimbangkan tingkat persaingan likuiditas yang sangat ketat di industri.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pengumpulan dana masyarakat
melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, Bank Mandiri terus mengembangkan
jaringan kantor cabang, jaringan elektronik, maupun jaringan layanan lainnya.
Hingga Desember 2014, Bank Mandiri telah memiliki 2.312 cabang, 15.344 unit ATM
serta penambahan jaringan bisnis mikro sehingga menjadi 1.833 unit.
Atas kinerja baik tersebut, Bank Mandiri meraih sejumlah
penghargaan antara lain sebagai bank terbaik di Indonesia dari tiga publikasi
terkemuka di sektor keuangan, yaitu Finance Asia, Asiamoney dan The Banker.
Selain itu, Bank Mandiri juga berhasil mempertahankan predikat Best Bank in
Service Excellence dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah SWA
selama tujuh tahun berturut-turut serta predikat Most Trusted Companies selama
delapan tahun berturut-turut dari International Institute for Corporate
Governance (IICG).
Rencana Strategis Tahun 2015
Tahun 2015 merupakan tahun yang penting bagi Bank Mandiri karena
bertepatan dengan dimulainya Transformasi Tahap III 2015-2020, sehingga kinerja
Bank Mandiri di 2015 akan menjadi barometer dan landasan dalam menghadapi serta
menyelesaikan tantangan yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang.
Untuk itu, Bank Mandiri telah menyusun target utama tahun 2015,
yaitu menjaga kondisi likuiditas dengan LDR < 86%,=""
menjaga="" kualitas="" aktiva=""
produktif="" dengan="" pertumbuhan=""
kredit="" (netto)="" sebesar="" 19%=""
dan="" non="" performing="" loan=""
(npl)="" di="" level="" 2.08%,=""
meningkatkan="" porsi="" dana="" murah=""
mencapai="" minimal="" 64,9%,=""
meningkatkan="" profitabilitas="" dengan=""
pertumbuhan="" rasio="" fee="" based=""
income="" sebesar="" 28,81%="" dan=""
cost="" efficiency="" ratio="" (cer)=""
di="" bawah="" 40%,="" dan=""
implementasi="" inisiatif="" strategis=""
corporate="">
Target utama tersebut akan dicapai melalui implementasi sasaran
strategis yang dirumuskan menggunakan pendekatan balanced scorecard pada empat
perspektif, dengan penjelasan sebagai berikut:
Perspektif Keuangan
·
Meningkatkan Company Value, dengan target pertumbuhan nilai
Market Cap terbesar di antara pesaing utama.
·
Meningkatkan Profitabilitas Bank, yaitu Earning After Tax dan
ROE.
·
Meningkatkan Market share Kredit dan Dana Murah, dengan target
market share kredit mencapai 12.9% dan market share dana mencapai 13.8%.
·
Meningkatkan Kualitas Aktiva Produktif, dengan menjaga nilai NPL
gross maksimal sebesar 2.08%
·
Mengembangkan Transactional Banking, untuk mencapai pertumbuhan
fee based income wholesale dan retail.
·
Perspektif Pelanggan
·
Meningkatkan Ekspansi Kredit, dengan fokus kredit retail
sehingga komposisi kredit retail meningkat.
·
Meningkatkan Penghimpunan Dana Murah melalui Retail Payment,
untuk meningkatkan porsi dana murah.
·
Perspektif Bisnis Internal.
·
Memperkuat implementasi Good Corporate Governance.
·
Meningkatkan Kepuasan Nasabah melalui peningkatan layanan Cabang
dan e-channel Bank Mandiri.
Perspektif Pengembangan
·
Meningkatkan Inovasi & mengembangkan aliansi/sinergi dengan
fokus pada implementasi inisiatif strategis corporate plan dan peningkatan
income factor pegawai.
·
Selain itu, Bank Mandiri juga akan memfokuskan perhatian pada
area-area lain yang menjadi enabler pencapaian target 2015, yaitu pengembangan
SDM & implementasi culture, good corporate governance, information
technology, dan risk management.
Sumber :
http://www.bankmandiri.co.id/
http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/about_profile.asp
http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/about_our.asp
http://ir.bankmandiri.co.id/phoenix.zhtml?c=146157&p=irol-reportsAnnual
http://billizard-911.blogspot.co.id/2015/11/mengupas-lebih-dalam-arti-penting.html
http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/about_profile.asp
Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat bank legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004.
Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di regional (regional champion Bank), yang diwujudkan dalam program transformasi yang dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:
Visi:
Pada tahun 2014, Bank Mandiri ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri mentargetkan untuk dapat masuk dalam jajaran Top 3 di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan visi tersebut, transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:
1.a. Wholesale transaction
Memperkuat leadership dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik melayani institusi corporate & commercial di Indonesia.
Meraih posisi terdepan dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di micro banking.
"Bank Mandiri bertekad menjadi institusi keuangan terbaik di ASEAN, dalam segi pelayanan, produk, dan imbal hasil kepada pemegang saham, serta manfaat yang diterima oleh masyarakat secara luas."
Untuk mencapai visi tersebut, strategi pertumbuhan Bank Mandiri ke depan akan difokuskan pada 3 (tiga) area utama sebagai berikut:
dikembangkan dan dapat membawa Bank Mandiri menjadi perusahaan dengan kinerja terbaik. Kebijakan human capital diselaraskan dengan strategi Bank Mandiri yang fokus pada seluruh titik dalam siklus kepegawaian yaitu employee lifecycle, from hire to retire.
Strategi pengelolaan Human Capital dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko serta praktik Good Corporate
Goveranance. Strategi disusun dengan memperhatikan best practice di dunia dan dikolaborasi dengan inovasi-inovasi dan teknologi yang mendukung.
1. Organization Development
Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis, diperlukan organisasi yang efisien, efektif dan mampu bersaing di industri. Untuk itu, pengembangan organisasi difokuskan kepada review organisasi secara berkelanjutan dengan
melakukan kajian terhadap produktifitas dan efektifitas struktur organisasi, memperbaharui job competencies, job description dan job requirement, serta kebijakan untuk promosi pegawai.
Untuk memperkuat organisasi, setiap tahun Bank Mandiri merencanakan kebutuhan pegawai yang selaras dengan pertumbuhan bisnis. Perencanaan ini dilakukan melalui proses capacity planning. Proses ini dilakukan secara bottom-up atau melibatkan semua unit kerja yang kemudian menjadi acuan dalam proses capacity fulfillment.
Bank Mandiri melakukan perubahan yang cukup signifikan pada struktur organisasi, baik di kantor pusat maupun di kantor cabang sebagai upaya untuk menjadi bank terbaik di ASEAN pada tahun 2020. Kajian dan pilot perubahan telah dilakukan pada tahun 2014 dan secara keseluruhkan akan dilakukan rollout mulai awal 2015. Kedepannya, kantor cabang akan diperkuat dengan kewenangan yang lebih besar agar interaksi antar unit bisnis di wilayah menjadi
lebih optimal, cepat dan efisien. Selain antar unit bisnis, Bank Mandiri juga akan melakukan integrasi dengan anak perusahaan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat dan mempercepat proses bisnis agar bisnis terus tumbuh, kuat dan berkembang.
2. Capicity and Fullfillment
Pertumbuhan bisnis yang sangat cepat harus didukung dengan strategi pemenuhan pegawai yang efektif, tepat, dan akurat dengan mengacu pada prinsip “the right people with potential right fit”. Pemenuhan pegawai Bank Mandiri dilakukan melalui dua jalur, yaitu internal sourcing dan external sourcing. Internal sourcing yaitu dengan membuka kesempatan bagi pegawai tingkat pelaksana untuk menjadi pegawai pimpinan, sedangkan external sourcing melaluijalur fresh graduate dan experience hire, baik untuk tingkat pelaksana maupun pimpinan.
Kebutuhan pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia membuka peluang bagi putra-putri terbaik daerah dari Sabang hingga Merauke untuk bergabung, berkarya dan berkembang bersama Bank Mandiri. Bank Mandiri terus mengembangkan jalur recruitment untuk mendapatkan talent-talent terbaik. Jalur recruitment tidak hanya mengandalkan pemasangan iklan, job fair, dan campus hiring.
Sepanjang tahun 2014, Bank Mandiri telah mengoptimalkan eRecruitment melalui Mandiri Career Website. Selain itu, Bank Mandiri juga mulai menawarkan
program internship bagi calon lulusan terbaik dari kampus-kampus terbaik di dalam dan luar negeri.
Reward diberikan kepada pegawai, baik bersifat finansial maupun non finansial, yang disesuaikan dengan kemampuan Bank Mandiri agar dapat mengakomodir perubahan demografi pegawai. Setiap tahun, financial reward dievaluasi dan dilakukan perbaikan untuk tetap mempertahankan daya saing Bank. Non-financial reward berupa penghargaan seperti Mandiri Excellent Award yang merupakan apresiasi tertinggi bagi pegawai terbaik, frontliner terbaik, unit kerja dengan budaya terbaik, inovasi terbaik, dan lain-lain.
Penetapan limit didasarkan atas limit secara keseluruhan, limit per jenis risiko maupun limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur risiko. Kebijakan limit tidak saja berfungsi dalam proses pengendalian risiko namun juga mendorong strategi bisnis dan ekspansi bisnis ke dalam koridor pertumbuhan dengan profil risk-reward yang optimal.
Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui front end, middle end dan back end. Pengelolaan risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui sistem limit. Pengelolaan risiko operasional pada produk dan aktivitas Bank dilakukan oleh seluruh unit kerja, dan di-review secara bankwide oleh unit risk management, serta diukur keefektifan pelaksanaannya (assurance) oleh unit Internal Audit.
Lebih dari itu, sebagai contoh PT Bank Mandiri juga memiliki internal audit sebagai pengawas kinerja PT Bank Mandiri Tbk. Hal ini juga dapat dijadikan acuan perkembangan organisasi oleh PT Bank Mandiri Tbk sendiri maupun relasi atau pun partner bisnis PT Bank Mandiri Tbk.
Transformasi
Bank Mandiri
Sumber :
http://www.bankmandiri.co.id/
http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/about_profile.asp
http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/about_our.asp
http://ir.bankmandiri.co.id/phoenix.zhtml?c=146157&p=irol-reportsAnnual